Minggu, 02 November 2014

Teknik Akrostik dalam Penulisan Puisi

Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Pada dasarnya teknik menunjukkan cara yang dilakukan seseorang yang sifatnya lebih bertumpu pada kemampuan dan pribadi seseorang. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan. Dalam menjalankan strategi ini dapat diterapkan berbagai metode pembelajaran. Kemudian guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode. Dengan demikian sebelum guru melakukan sebuah pembelajaran di kelas, maka guru sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi pelaksanaan pembelajaran (Hamruni, 2012: 7-8).


Menurut Jabrohim (2009: 55), ada beberapa teknik dalam pembelajaran menulis puisi sebagai berikut.
a.         Carmen figuratum, yakni puisi yang baitnya disusun menyerupai suatu benda, misalnya corong, biola, dan mesin tik.
b.        Calligramme (kaligram), yaitu pola puisi sama seperti carmen figuratum tetapi bentuknya lebih rumit lagi karena kata-kata dalam puisi tersebuttidak selalu tersusun secara horizontal. Kata-kata dalam puisi ini disusun mengikuti bentuk benda yang yang ingin dikemukakan.
c.         Puisi omong kosong, yaitu puisi yang diciptakan oleh penyairnya dengan tujuan utama untuk kelucuan atau humor.
d.        Letrisme, yaitu puisi yang dicipta dengan dasar pikiran bahwa huruf mempunyai hidup sendiri, kepribadian sendiri.
e.         Acrostichon, yaitu puisi yang huruf awal bait-baitnya merupakan sebuah nama.
f.         Puisi rhopalis, yaitu puisi yang kata-kata dalam suatu baris jumlah suku katanya satu lebihnya dari kata yang mendahuluinya.
Dari macam teknik puisi diatas maka dipilih salah satunya teknik acrostichon/ akrostik. Kata akrostik artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata. Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting.
Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Pola rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana menjelaskan kata yang dibentuk. Dari penjelasan mengenai puisi akrostik di atas, siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata.

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik
Sebuah pembelajaran pasti memerlukan ingatan, terutama karena sekitar 70% materi yang telah kita pelajari hari ini bisa terlupakan dalam 24 jam. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui  sebuah cara atau teknik untuk merekam dan supaya ingatan kita kuat.
Kata Akrostik berasal dari kata dalam bahasa Prancis yaitu acrostiche dan dari bahasa Yunani yaitu akrostichis yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata (Sudibyo, 2008). Adapun pengertian akrostik menurut beberapa pendapat adalah sebagai berikut.
a)    Menurut Sutisno, akrostik merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata dan suku kata-suku kata lainnya sehingga menjadi suatu kalimat.
b)    Menurut Bill Lucas, akrostik adalah sajak atau susuanan kata-kata yang seluruh huruf awal atau akhir tiap barisnya merupakan sebuah kata atau nama diri yang digunakan untuk mengingat hal lain.
c)    Menurut Mario Seto, akrostik adalah kata yang menggunakan huruf pertama untuk membuat satu frase guna membantu mengingat daftar.
d)    Menurut Deasy, akrostik adalah mengingat dengan mengambil huruf depan dari masing-masing kata yang akan diingat.
e)    Menurut Markowitz, akrostik adalah susunan kata yang tidak selalu menggunakan huruf pertama dan tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata, informasi yang diingat dalam akrostik dapat berbentuk kalimat atau frase tertentu.
Dari beberapa pendapat tentang teknik akrostik tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik adalah cara yang dilakukan guru untuk memudahkan siswanya mengingat sebuah materi yang sedang diajarkan. Yaitu dengan cara mengambil atau menggunakan huruf awal, tengah, atau akhir dalam sebuah kata tertentu. Misalnya untuk mengingat urutan warna-warni pelangi digunakan dengan teknik akrostik yaitu Mejikuhibiniu yang disusun dari kosakata warna-warna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu.
Berikut ini tentang penulisan puisi dengan teknik akrostik :
1.
Menulis puisi akrostik sangat mudah dan menyenangkan.
2. Huruf
kapital selalu dimulai pada tiap-tiap baris baru.
3. Membaca dan kembali
membaca membantu menemukan kata yang baik.
4. Kalimat
tidaklah terlalu penting.
5. Masalah
kurangnya pemahaman kita dalam perbendaharaan kata, kita dapat melihat kamus.
Dalam menulis puisi akrostik ini, perbendaharaan kata masing-masing berbeda. Pengalaman dalam membaca puisi sangat mempengaruhi hasil tulisan puisi. Semakin banyak dalam membaca puisi, maka semakin banyak pula kata-kata yang akan dipilihnya dan dikembangkan dalam puisinya sehingga hasil karya puisinya pun mempunyai nilai estetika yang semakin tinggi pula.
Adapun cara mengenai pelaksanaannya teknik akrostik menurut Fleisher (2013: 171-174) adalah sebagai berikut.
a.         Guru menyampaikan materi
Sebelum dilakukannya teknik akrostik ini, terlebih dulu guru menerangkan materi-materi secara keseluruhan yang diajarkan kepada peserta didik di kelas. Kemudian pada saat pengenalan sebuah kosakata-kosakata baru, guru memberikan penjelasan tentang teknik akrostik untuk mempermudah siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.
b.        Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik yang dimaksud adalah sebuah teknik menulis puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah, atau akhir dalam sebuah kata yang disusun secara vertikal dan dijadikan sebuah puisi. Namun biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf depan.
c.         Menyusun menjadi puisi akrostik
Untuk mempermudah dalam menyusun puisi dan menambah keindahan puisi. teknik akrostik dilakukan dengan cara mengambil huruf awal, tengah, atau akhir dalam sebuah kata kemudian dikembangkan menjadi susunan kalimat dalam puisi.
d.        Evaluasi

Setelah guru selesai mengajarkan materi ajarnya, pada tahap evaluasi ini guru memberikan sebuah soal atau tes menulis puisi pada materi hari tersebut. Soal atau tes tersebut juga bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi siswa.

2 komentar:

  1. bagaimana puisi akrostik "septya karla"

    BalasHapus
  2. terimakasih saudara atas infonya, in syaa Allah bermanfaat, kalau bisa dimuat buku dan penerbitnya dari mana diddapatnya informasi ini. hehehehehe sekedar saran

    BalasHapus