Minggu, 02 November 2014

Sastra dan Masyarakat Serta Hubungannya

HUBUNGAN KARYA SASTRA DENGAN MASYARAKAT

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk memahami segala sesuatu, siapapun harus mengetahui definisinya, begitu pula bila kita hendak memahami sastra, masyarakat. Berikut adalah definisi sastra, masyarakat dan budaya :
a. Sastra
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, secara harfiyah berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, adapun secara istilah sastra adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol- simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif. Ada tiga pengelompokan sastra yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi Teori sastra (cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra), Sejarah sastra, (ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru) dan Kritik sastra (ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra) serta Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen, novel, atau drama.

b. Masyarakat
Masyarakat berasal dari akar kata bahasa Arab syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi , secara definitive masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan kegiatan sosial
Masyarakat dalam kajian ini ditekankan sebagai penikmat dan komentator sastra melalui budaya natural alami berdasarkan lingkup sosial didalamnya. Sebab bagaimanapun nilai-nilai kemayarakatan minimal akan dicerminkan dan diekspresikan oleh sastrawan.
Ciri - ciri masyarakat adalah :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama, menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
Sastra merupakan penggambaran kehidupan yang dituangkan melalui media tulisan. Terdapat hubungan yang erat antara sastra dan kehidupan, karena fungsi sosial sastra adalah bagaimana ia melibatkan dirinya ditengah-tengah kehidupan masyarakat (Semi, 1989:56).
Melalui sastra, pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat dapat terpengaruh. Karena sastra merupakan salah satu kebudayaan, sedangkan salah satu unsur kebudayaan adalah sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, di dalam sebuah karya sastra tentu akan terdapat gambaran-gambaran yang merupakan sistem nilai. Nilai-nilai yang ada itu kemudian dianggap sebagai kaidah yang dipercaya kebenarannya, sehingga pola pikir masyarakat dapat terbentuk melalui karya sastra.
Sastra merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, yang tidak berubah, tetapi merupakan sesuatu yang dinamis, yang senantiasa berubah. Hubungan antara kebudayaan dan masyarakat itu sangat erat, karena kebudayaan itu sendiri, menurut pandangan antropolog, adalah cara suatu kumpulanmanusia atau masyarakat mengadakan sistem nilai, yaitu berupa aturan yang menenukan suatu benda atau perbuatan lebih tinggi nilainya, lebih dikehendaki, dari yang lain. Kebanyakan ahli antropologi melihat kebudayaan itu sebagai satu keseluruhan, dimana sistem sosial itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan.
Kebudayaan memiliki tiga unsur:
1. Unsur sistem sosial
2. Sistem nilai dan ide
3. Peralatan budaya
Bila ciri kebudayaan itu kita letakan pada sastra dan kita kaitkan pula dengan masyarakat yang menggunakan sastra itu, maka kita dapat mengatakan bahwa nilai suatu sastra itu pada umumnya terletak pada masyarakat itu sendiri. Kesustraan itu pada dasarnya bukan saja mempunyai fungsi dalam masyarakat, tetapi juga mencerminkan dan menyatakan segi-segi yang kadang-kadang kurang jelas terlihat dalam masyarakat. Sebagaimana juga dengan karya seni yang lain, sastra mempunyai fungsi social dan fungsi estetika.
Terdapat berbagai macam aliran dalam karya sastra, salah satunya adalah aliran realisme. Aliran tersebut memfokuskan karya sastra terhadap apa yang ada di dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, aliran ini sangat erat hubungannya dengan perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat kita.
Karya sastra yang menggunakan aliran ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan sosial bangsa Indonesia, terutama dalam hal pola pikir. Contohnya saja Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli yang mampu membuka pola pikir masyarakat kita yang sejak zaman dahulu mengenal budaya kawin paksa. Novel tersebut memberikan kesan kepada pembaca bahwa kawin paksa merupakan suatu hal yang negatif. Banyak hal-hal negatif yang muncul akibat proses kawin paksa. Dengan adanya novel tersebut pola pikir masyarakat cenderung berubah. Terutama dalam segi kehidupan berkeluarga. Hal tersebut bisa terjadi tergantung bagaimana kekuatan mempengaruhi yang ada di dalam karya sastra itu sendiri.
Selain novel di atas, Novel Belenggu juga merupakan salah satu novel yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Melalui novel tersebut, pengarang berusaha menyampaikan pesannya kepada pembaca bahwa di dalam menjalani hubungan kekeluargaan waktu dan perhatian bagi antar anggota keluarga sangat penting. Jika hal demikian tidak bisa terpenuhi, maka perpisahan adalah konsekuensinya. Dengan adanya novel tersebut, pola pikir masyarakat tentu akan terbangun. Masyarakat akan lebih mempertimbangkan nilai-nilai yang ada pada karya tersebut karena karya tersebut mengemukakan alasan dan konsekuensi yang kongkrit dalam kehidupan sehari-hari.
Boulton (lewat Aminuddin, 2000:37) mengungkapkan bahwa karya sastra menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya. Di samping itu, sastra juga mengandung pandangan yang berhubungan dengan renungan dan kontemplasi batin, dari masalah agama, filsafat. Politik maupun macam-macam masalah kehidupan lainnya. Kandungan makna yang kompleks dan keindahan dalam karya asastra tergambar lewat media kebahasan atau aspek verbal. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa karya sastra mengandung berbagai unsur yang kompleks, yaitu:
1. Unsur keindahan.
2. Unsur kontemplatif.
3. Media pemaparan.
4. Unsur-unsur intrinsik yang menandai eksistensi karya sastra

Karya sastra memiliki peran yang penting dalam masyarakat karena karya sastra merupakan ekspresi sastrawan berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi masyarakat sehingga karya sastra itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang kehidupan. Membaca karya sastra merupakan masukan bagi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Para penguasa sering melarang peredaran karya-karya sastra yang dianggap membahayakan pemerintahannya. Buku-buku dimusnahkan dan sastrawan-sastrawan diasingkan. Pramoedya Ananta Toer pernah diasingkan ke Pulau Buru. Karya Mochtar Lubis berjudul Senja di Jakarta juga pernah dilarang beredar oleh Sukarno. Kekerasan ini terjadi karena sastrawan lewat karyanya berusaha melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan penguasa

Dichotic Listening

DICHOTIC LISTENING


Beberapa penelitian yang paling menarik tentang perbedaan belahan kanan - kiri telah dilakukan pada orang yang otaknya telah pembedahan diubah atau rusak . Mungkin studi yang paling terkenal dilakukan di tahun 1960 -an ketika epilepsi dirawat dengan memutuskan corpora Callosa pasien , sehingga memungkinkan untuk studi otak split atau laterality ( Harrington , 1998 ) . Hari ini , psikolog lebih mungkin untuk mempelajari fenomena ini menggunakan perangkat pencitraan otak . Namun demikian, intrik laterality otak terus menjadi sumber yang kaya penelitian oleh semua jenis psikolog .

Selain prosedur yang dijelaskan di atas , juga memungkinkan untuk mempelajari laterality pada populasi normal yang menggunakan percobaan mendengarkan dichotic . Laterality dapat dipelajari dengan menghadirkan dua rangsangan , satu untuk setiap telinga , dan untuk menyelidiki kemampuan untuk secara akurat mengidentifikasi suara . Informasi pendengaran diproses seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 . Cara kedua untuk mempelajari laterality adalah melalui pemrosesan visual dan prosedur bidang visual dibagi ( penelitian ini juga terletak di laboratorium ini ) . Studi laterality pendengaran menawarkan wawasan ke dalam dua bidang psikologi , persepsi dan kognisi ( Hugdahl , 1998) . Teknik ini masih digunakan oleh peneliti untuk mempelajari bagaimana informasi diproses sehubungan dengan tugas-tugas tertentu belahan .

Studi laterality menggunakan prosedur mendengarkan dichotic pertama kali diperkenalkan oleh Broadbent ( 1954) dan kemudian disempurnakan oleh Kimura ( 1961a , 1961b ) . Prosedur Kimura terlibat menyajikan pasang angka melalui headset stereo angka yang berbeda diatur ke setiap telinga . Dia dan lain-lain (lihat Hugdahl , 1998 ) menemukan bahwa kebanyakan orang benar ingat angka disajikan kepada telinga kanan mereka lebih sering daripada yang disajikan ke telinga kiri . Studdert - Kennedy dan Shankweiler (1970 ) menggunakan prosedur yang sama mengganti suku kata berarti daripada kata-kata yang sebenarnya . Penelitian ini menggunakan prosedur klasik untuk menguji dichotic mendengarkan - prosedur konsonan-vokal .

Aplikasi

Mendengarkan dichotic adalah tes psikologi yang umum digunakan untuk menyelidiki perhatian selektif dalam sistem pendengaran dan merupakan subtopik kognitif psikologi dan ilmu saraf . Secara khusus , tes tersebut digunakan sebagai tes perilaku untuk lateralisasi belahan otak persepsi bunyi ujaran. Selama tes mendengarkan dichotic standar , peserta disajikan dengan dua rangsangan pendengaran yang berbeda secara bersamaan (biasanya pidato ) . Para rangsangan yang berbeda diarahkan ke telinga yang berbeda selama headphone. Penelitian Peserta diminta untuk mengulang kata-kata yang keras mereka mendengar pada satu telinga sementara pesan yang berbeda telah disampaikan kepada telinga yang lain . Akibatnya , fokus pada kata-kata yang seharusnya mereka ulangi, peserta melihat sedikit dari bahasa kedua , bahkan sering tidak menyadari bahwa pada beberapa titik itu berubah dari Inggris ke Jerman . Pada saat yang sama , para peserta melihat ketika suara di telinga tanpa pengawasan berubah dari laki-laki ke perempuan , menunjukkan bahwa selektivitas kesadaran dapat bekerja untuk mendengarkan beberapa informasi. Tugas mendengarkan dichotic telah digunakan secara luas untuk mengembangkan dan menguji model yang berbeda dari perhatian. Karya awal Broadbent (misalnya , Broadbent , 1954 ) , dasar untuk filter model nya perhatian , menyarankan bahwa orang menghadiri informasi dari satu telinga pada suatu waktu . Namun, penelitian selanjutnya menggunakan tugas membayangi menyarankan sebaliknya . Dalam tugas membayangi , orang diperintahkan untuk menghadiri hanya satu telinga dan mengabaikan input ke telinga yang lain . Meskipun petunjuk ini , Moray menemukan bahwa orang masih diakui nama mereka ketika itu disajikan di telinga tanpa pengawasan ( efek pesta koktail ) . Dalam penyelidikan lain membayangi , Treisman ( 1964) melihat bahwa orang memahami frasa dari telinga tanpa pengawasan jika frasa yang terhubung dengan informasi yang mereka menghadiri , mengarah ke pengembangan dari model redaman perhatian .

Tugas membayangi telah digunakan dalam penelitian yang lebih baru juga. Misalnya, dalam bidang klinis, Ingram , Berner , dan McLaughlin ( 1994) memicu suasana hati yang negatif dengan meminta orang untuk berpikir tentang peristiwa negatif sambil mendengarkan musik sedih. Setelah mood induksi , orang yang mengalami gejala depresi sebelum percobaan lebih tepat daripada yang lain untuk membiarkan kata-kata emosional sarat menyusup ke pesan mereka membayangi , menunjukkan pengolahan informasi diferensial. Dalam psikologi sosial , Baumeister , DeWall , Ciarocco , dan Twenge (2005 ) menggunakan tugas membayangi sebagai indikator pengaturan diri untuk menentukan bagaimana orang bereaksi terhadap kemungkinan pengucilan sosial . Orang-orang yang dituntun untuk percaya bahwa mereka akan sendirian di kemudian hari melakukan lebih buruk pada tugas membayangi daripada orang-orang yang diberitahu bahwa mereka akan mengalami hubungan menguntungkan atau akan menjadi rawan kecelakaan , menyiratkan bahwa merenungkan pengecualian berkurang self-regulation .

Sejauh keuntungan telinga kanan , peneliti telah memperluas aplikasi untuk penyakit Alzheimer , kurang tidur , dan disleksia . Menggunakan ( 1954 ) tugas digit Broadbent , Duchek dan Balota ( 2005 ) melaporkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer ringan menunjukkan telinga keuntungan yang tepat jauh lebih besar daripada mereka dengan penyakit yang sangat ringan Alzheimer atau kontrol normal , sehingga menunjukkan bahwa penyakit mempengaruhi proses atensi . Kurang tidur juga berdampak kontrol attentional . Menggunakan konsonan vokal ( CV ) suku kata yang sama dengan yang digunakan dalam percobaan ini , Johnson , Laberg , Idul Fitri , dan Hugdahl ( 2002 ) menemukan bahwa , dibandingkan dengan kelompok kontrol , kurang tidur Navy taruna kurang berhasil mengalihkan perhatian ke kiri telinga ketika diminta untuk melakukannya . Akhirnya , Helland dan Asbornsen ( 2001) , juga menggunakan CV suku kata , melaporkan bahwa anak-anak disleksia ditampilkan laterality kurang bahasa daripada kontrol normal . Singkatnya , tugas mendengarkan dichotic adalah diagnostik menjanjikan terlalu.

Puisi

YAAA....MALAM ITU

Hiruk pikuk perayaan kota
Aku menemukan senyuman indah
Senyuman seseorang di teras kota yang semakin gila,
Eeeeeem.....Senyuman???
Maaf.....bukan...bukan senyuman
Namun lekuk indah tubuh bak biola dan merahnya ginju yang kau kenakan
Rasanya tatapanku enggan minggat dari itu
Yaaa......tepatnya malam itu....
Entah setan-setan kotor atau malaikat-malaikat menjijikkan dalam batinku
Namun aku menumpahkan imajinasiku disela bibirmu
Mencium lidahmu yang sembilu berlumut
Membelai tubuhmu hingga lumat sembari mulutmu mendesis
Yaaaa....malam itu.....
Masih jelas dalam ingatan kusamku
Botol vodka, kulit kacang, dan lantunan reggae menemani pergumulan
Ku tuangkan kanvas lalu ku goreskan tinta yang memerah

Yaaaa.....perayaan kota yang indah

Antologi Puisi SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul

MATAHARIKU
(Annisa Febriana)

Matahari yang baik
Aku sangat membutuhkanmu
Tetaplah engkau bersinar di bumi
Aku selalu menanti-nanti sinarmu
Hariku selalu indah setiap melihat sinarmu
Apa yang terjadi jika kau tak terbit
Rumput dan dedaunan tak akan hijau lagi
Indahnya bumi akan lenyap
Karena kau tiada kembali
Untukku kaulah penyinar di dunia ini


















PELANGIKU
(Annisa Febriana)

Pelangiku yang cantik....
Engkaulah keindahan alam yang sangat indah
Lama kutunggu hujan reda untuk menyaksikanmu
Akhirnya engkau datang dengan berbagai warna
Nuansa alam begitu sejuk melihatmu
Gembira dan tawa menyertaimu
Inilah keindahan alam yang sangat kunantikan
Karena engkau memang pantas dilihat
Untukku pelangiku tawaku yang indah



























LANGIT BIRU
(Bening Jannati Rupi)

Langit biru....
Alangkah indah warnamu
Nanti bila aku pergi
Gemerlap warnamu kan tetap menyinariku
Indahnya dirimu atas keagungan Tuhan
Takkan bisa terlebihi apapun

Bila malam tiba
Indahnya dirimu akan tetap ada
Rembulan dan bintang yang menyinarimu, menambah keindahanmu
Untuk kali ini aku takan bisa berkata apa-apa melihat keindahanmu    

























DESA YANG INDAH                
(Mia Sulistyowati)

Desaku yang indah permai
Engkau adalah tempat yang indah
Selalu kujaga dan kurawat setiap hari
Agar semua orang bisa menikmati keindahanmu setiap hari
Yang ku impikan setiap malam
Aku ingin selalu hidup di desa ini
Nan indah pemandangan di sekelilingmu
Gunung, sawah, sungai, dan pepohonan menghiasi setiap hari
Inilah karunia Tuhan yang Maha Esa
Namun tak lupa kuharus tetap menjagamu
Desaku yang kucinta
Aku takkan bosan untuk hidup disini
Hidup di tempat yang indah ini















PANTAI BIRU
(Mia Sulistyowati)

Pantai yang indah membentang di negeriku
Angin bertiup kencang
Nan indah pemandanganmu
Tepi pantai yang membentang luas
Air yang jernih membuatmu tampak indah
Indahnya pantaiku
Birunya lautan menambah keindahanmu
Ikan-ikan di laut birumu
Rangkaian pohon kelapa menghiasi bibir pantaimu
Uraian pasir putih melengkapi keindahanmu















PEMANDANGAN
(Novanda Bela Mercita)

Pemandang alam sunggguh indah
Elok dipandang oleh mata
Matahari terbit dari timur memancarkan sinarnya
Alam bgitu indah
Nampak indah dan eksotis
Danau-danau berkelip bak intan permata
Alam begitu menyatu dengan kita
Nirwana bagi kita
Gunung-gunung tampak indah
Alangkah indah pemandangan
Nirwana bagi setiap manusia















MENTARIKU
(Nurul Fidya Harya F.)

Muncul di pagi hari dengan penuh ceria
Engkau laksana penerang dunia
Nuansa sinarmu menghangatkan alam semesta
Tuhan menciptakan kau untuk bermanfaat bagi semua
Alangkah indah sinarmu
Ramah dan senang menyambutmu
Inilah ciptaan tuhan yang paling berpengaruh
Ku tahu kau susah muncul ssat mendung tiba
Untukku kau adalah ciptaan Tuhan yang sangat berguna




























KRISTAL SALJU
(Nurul Fidya Harya F.)

Kilauanmu sungguh mempesona
Rasa senang ketika kau turun
Inginku keluar rumah menyaksikanmu
Sayang, di negaraku tidak ada salju
Taman yang indah kini tertutup olehmu
Alangkah indahnya kau
Lama turun di negeri seberang
Selalu gembira menyertaimu
Anak-anak antusias menyambutmu
Luka, sedih, galau berganti tawa
Jatuh di bumi laksana bola mini
Untukku kau adalah ciptaan Tuhan menggembirakan













AIR HUJAN
(Rizaldi Hendra R.)

Air hujan jatuh mengenai pelipis mata
Inilah rahmat tuhan
Rintik hujan menemani malam

Hujan.....
Udara basah mengisi rongga paru-paru
Jatuhnya air tak terhingga nilainya
Apakah tetap begitu?
Namutiada engkau bakal binasa




























BINTANGKU
(Shabrina Rizky A.U.)

Bila malam tiba.....
Indahnya langit menghiasi gemerlapmu
Nuansa gelap dan dingin berubah menjadi hangat dan romantis
Terasa sangat indah di dalam hati
Anganku seperti menjadi nyata bila melihatmu
Namun saat hujan kau tiada
Gelap mengiringi malamku
Keindahanmu tiada lagi
Untukku kau adalah ciptaan tuhan yang paling indah




























TERATAI
(Tarisa Fuji Hananti A.)

Tumbuh sekumntum bunga teratai
Engkaupun turut menjaga zaman
Rakyatmu pun ikut menjaganya
Akarnya tumbuh dihati dunia
Tersembunyi kembang indah permai
Alangkah indahmu bunga teratai
Ijinkan aku memilikimu seumurhidupku




















PANTAI BALI
(Zerissa Fitriana)

Pantai yang indah
Alangkah indah suasanamu
Nan murni lautmu
Takkan ku lupakan keindahanmu
Akan aku ingat selalu
Indahnya pantai ini

Batu karangmu terjaga indah
Alangkahindah dalam lautmu
Langitpun ikut menghiasi pantaimu
Inginku selalu menjaga hingga akhir hidup


























































































Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta hanya karena kekuatan dan bimbingan-Nya, maka antologi puisi akrostik “Keindahan Alam Negeriku” ini dapat terselesaikan.
            Antologi puisi akrostik “Keindahan Alam Negeriku” ini adalah karya luar biasa dari sekumpulan siswa kreatif dan imajinatif, siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul. Antologi puisi ini juga dibuat guna membangun kreatifitas siswa dalam menulis puisi. Dapat kita lihat, puisi kini tersudutkan karena dianggap sulit dan membosankan bagi beberapa siswa baik siswa SD, SMP maupun SMA. Maka dari itu, perlunya metode atau teknik pembelajaran yang menarik minat siswa untuk membantu siswa menemukan dan mengemukakan idenya ke dalam puisi. Dipilihlah suatu teknik yang sekiranya mampu membangkitkan dan melatih siswa untuk mengungkapkan idenya ke dalam puisi yakni Teknik Akrostik.
Teknik akrostik bisa dikatakan suatu teknik pembelajaran lama namun terlupakan. Teknik akrostik merupakan teknik yang paling sukses untuk penulis pemula. Teknik akrostik adalah mengingat dengan mengambil huruf depan dari masing-masing kata yang akan diingat. Puisi akrostik berbeda dengan puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris puisi mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal.
Semoga antologi ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Banguntapan, April 2014
Penyusun



       Sandya Dwi Fajri





Puisi

PAGI HARAPAN?

Telah ku lewati malam sepi
Kini aku nikmati pagiku
Pagi yang cerah menyelimuti nadiku
Menyejukkan rongga-rongga insangku
Senyuman cantik mentari seakan mengajakku untuk berpelukan
Berpelukan hangat,
Namun,
Terbersit dalam fikirku, akankah hari-hariku selalu seperti ini?
Hangat bak teh celup yang aku hisap
Indah nan nyaman bak bukit impian?
Entahlah,
Yang ada hanya harapan
Dan, kini harus kunikmati hariku
Di pagi yang penuh harapan







SANDYA DWI FAJRI

Selalu kusampaikan pada masa depanku
Aku ingin menikmatinya
Nyanyian-nyanyian burung
Dan serangga seakan ingin tahu
Yang terjadi nanti
Aahhh...aku hanya bisikkan pada mereka, “aku tak tahu”
Dunia akan selalu melihat
Warna yang aku inginkan untuk masa depanku
Indah, putih dan cerah itulah warna yang ku ingin
Fatamorgana itu tidak mungkin terjadi
Atau kata-kata kotor dari setan
Juga malaikat-malaikat yang tak senang dengan hidupku
Ruas dan tangkai mereka akan ku musnahkan dan aku ingin menjawab,
Inilah aku dan lihatlah!!

Panduan RPP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan    : SMP/MTs.

Kelas/Semester          : VII s/d IX /1-2


Nama Guru               : ...........................
NIP /NIK                   : ...........................
Sekolah                       : ...........................




PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


I.                   Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. 

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
·        Nama sekolah
·        Mata Pelajaran
·        Kelas/Semester
·        Alokasi Waktu

Catatan:
Ø  RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Ø  Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø  Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

A.Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.       urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
b.      keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c.       keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


B.     Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
b.      Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c.       Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

D.  Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E.  Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :
a. Pendahuluan
    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un­tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un­tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
 
G. Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

H.  Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                             : SMP...........................
Mata Pelajaran                  : ...................................
Kelas/Semester                  : ...................................
Alokasi Waktu                  : ..... x  40 menit

A.    Standar Kompetensi
B.     Kompetensi Dasar
C.  Tujuan Pembelajaran:
      1. Siswa dapat
      2. Siswa dapat
      Dst    
D.  Materi Pembelajaran   
E.  Model/Metode Pembelajaran 
F.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
                  Kegiatan Awal
                  Kegitan Inti
Kegiatan Akhir
                  dst
G.  Sumber Belajar           

H.  Penilaian                     

Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen